Punya Utang Rp1 T Sampai Pailit! Ini 6 Fakta Teh Sariwangi yang Jarang Diketahui
Perusahaan produsen Teh Sariwangi baru saja resmi dinyatakan pailit. Itu disebabkan kelalaian mereka memenuhi kewajiban, yaitu bayar utang ke Bank ICBC.
Asal kamu tahu, utang perusahaan teh PT Sariwangi Agriculural Estate Agency gak sedikit lho. Yaitu sampai Rp 1,05 triliun! Padahal, kalau dipikir-pikir, mereka salah satu teh terpopuler di Indonesia ya? Kok bisa ngutang terus akhirnya gagal bayar dan pailit?
Dan sejak 24 Oktober 2017, ICBC punya tagihan Rp 288 miliar ke Sariwangi. Dan yang namanya utang ke bank, tentu ada bunganya. Kayak apa beban bunganya kalau utangnya sampai segitu?
Balik lagi ke Teh Sariwangi yang merupakan salah satu teh terlaris di Indonesia.
Buat yang belum tahu apa itu Teh Sariwangi, mungkin ada baiknya kita cari tahu saja yuk fakta-fakta perusahaan ini. Berikut, ulasannya:
1. Teh celup pertama di Indonesia
Perusahan ini didirikan John Alexander Supit pada 1962. Dan, tepat pada 1973 mereka memproduksi teh celup yang ternyata merupakan teh celup pertama di Indonesia.
Teh celup merupakan suatu cara menyajikan teh modern pada masanya. Karena teh bubuk tergolong rumit, dan gak praktis.
SariWangi berasal dari daun teh berkualitas yang diproses secara alami dengan cara dikeringkan (diferementasikan). Dan pastinya tanpa menggunakan bahan pewarna atau pengawet.
2. Laris di luar
Informasi mengenai John Alexander Supit atau awal mulai Sariwangi di Indonesia memang minim data. Di samping itu, perusahaan ini juga bukanlah perusahaan Tbk yang sahamnya diperdagangkan di bursa.
Namun, berdasarkan informasi dari Wikipedia, produk Sariwangi mulai diekspor pada tahun 1985. Kabarnya, teh celup itu bahkan dipesan langsung oleh Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah, Rusia.
Kesuksesan Teh Sariwangi di pasaran memang patut diacungi jempol. Di saat merek-merek lain masih menjual teh tubruk, Sariwangi sudah ada selangkah di depan mereka karena produknya adalah teh celup.
3. Diakuisisi Unilever
Kesuksesan itulah yang akhirnya membuat Unilever tertarik mengakuisisi Sariwangi. Dan, pada 1989, teh celup ini sudah berada di bawah naungan perusahaan konsumer asal Inggris tersebut.
Setelah akuisisi dilakukan, perusahaan induk Sariwangi sebelumnya tetap melanjutkan usahanya di bidang produksi, trading, sampai pengemasan teh.
Mereka pun masih menjual produknya dengan merek SariWangi Teh Asli, SariWangi Teh Wangi Melati, SariWangi Teh Hijau, dan lainnya.
Singkat cerita, penjualan mereka pun terus meningkat. Bahkan, menurut Kompas, dikabarkan mencapai 46 ribu ton per tahun!
4. Menyabet banyak penghargaan
Berhubung teh ini laris, gak sedikit penghargaan yang akhirnya mereka sabet. Beberapa penghargaan itu antara lain, Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA Award) yang diselenggarakan majalah SWA dan Frontier.
Ada pula Packaging Consumer Branding Award (kategori emas) yang diadakan majalah SWA, majalah Mix, Landor, DM Associates, dan Imago School of Modern Advertising.
Di tahun 2012, teh celup juga memperoleh penghargaan Customer Satisfaction Award dari lembaga riset Roy Morgan sebagai merek teh di Indonesia yang paling memuaskan keinginan konsumen.
Sementara itu, SariWangi memperoleh penghargaan Pariwara Mitra Keluarga Award dari BKKBN sebagai iklan televisi terbaik kategori produk makanan dan minuman, pada tahun 2014. Hebat ya, penghargaan itu tentunya gak sedikit!
5. Ada 11 produk Teh Sariwangi
Jangan salah, produk Sariwangi itu ada banyak. Bahkan, jumlahnya mencapai 11 produk. Inilah produknya:
– SariWangi sachet isi 4 teh celup,
– SariWangi sachet isi 10+1 teh celup
– SariWangi box isi 25 teh celup
– SariWangi box isi 50 teh celup
– SariWangi box isi 100 teh celup
– SariWangi Green Tea box isi 25 teh celup
– SariWangi Teh Melati pouch 30g (teh aur/ teh tubruk)
– SariWangi Teh Melati sachet isi 4 teh bundar
– SariWangi Teh Melati box isi 25 teh celup
– Sari Murni sachet isi 6 teh bundar
– Sari Murni pouch isi 20 teh bundar
– Sari Murni box isi 25 teh celup
Meski ada 11, produknya ya itu-itu saja. Tapi, kemasannya yang berbeda. Dan, isinya cuma empat sampai 100 pieces. Dan, yang jumlahnya banyak, lebih murah.
6. Menumpuk utang dari sejumlah bank
PT Sariwangi Agricultural Estate Agency dan afiliasinya yaitu PT Maskapai Indorub Sumber Wadung sejak 2015 memang mengalami kesulitan membayar utang. Kok bisa?
Ternyata perusahaan ini mencoba mengembangkan sistem drainase alias teknologi penyiraman air. Karena itu, mereka butuh investasi yang gak sedikit.
Namun, proses itu ternyata gak sesuai dengan yang diharapkan. Alhasil, mereka juga sulit membayar utang.
Kabarnya, gak cuma ICBC yang punya piutang sama Sariwangi. Ada bank-bank lain seperti HSBC, Rabobank, Panin, dan Commonwealth! Wow, banyak sekali ya!
Mereka juga sempat meminta Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Namun, hingga kini utangnya juga belum dibayar. Hingga akhirnya, dua perusahaan ini dinyatakan pailit.
Itulah fakta-fakta Teh Sariwangi yang harus diketahui. Meski perusahaannya pailit, bukan berarti bangkrut lho. Ketika utangnya lunas, status pailit ini bisa dicabut! (Editor: Chaerunnisa)
Belum ada Komentar untuk "Punya Utang Rp1 T Sampai Pailit! Ini 6 Fakta Teh Sariwangi yang Jarang Diketahui"
Posting Komentar